Cara Membuat Website untuk Pemula: Panduan Lengkap dari Nol

0

Di era serba digital ini, membuat website bukan lagi perkara rumit. Bahkan pemula bisa memiliki situs profesional dalam hitungan jam! Tapi, platform mana yang paling cocok? Bagaimana memulainya? Dan bagaimana mengoptimalkannya? Simak panduan step-by-step ini.


Memilih Platform Website: Sesuaikan dengan Kebutuhan

Sebelum mulai membangun, tentukan dulu platform yang tepat. Setiap opsi punya keunggulan berbeda:

 

1. WordPress
Fleksibilitas Tinggi: Cocok untuk blog, portofolio, hingga toko online.
Kustomisasi Tanpa Batas: Ribuan tema dan plugin tersedia.
Butuh Sedikit Teknis: Perlu belajar dasar-dasar pengelolaan.

 

2. Wix

 Drag-and-Drop Simpel: Desain tanpa coding, cocok untuk pemula.
Hosting Included: Tidak perlu cari hosting terpisah.
Terbatas untuk Scaling: Kurang ideal untuk website kompleks.

 

3. Shopify
Spesifik E-commerce: Fitur lengkap (payment gateway, manajemen inventaris).
User-Friendly: Antarmuka intuitif untuk pemula.
Biaya Tambahan: Aplikasi premium sering diperlukan.

 

Alternatif Lain:

  • Squarespace → Desain elegan, cocok untuk kreatif.
  • Webflow → Kontrol desain lebih dalam.
  • Blogger → Gratis tapi sangat terbatas.

Langkah-Langkah Membuat Website dari Awal

1. Pilih Nama Domain yang Kuat

Gunakan nama singkat, mudah diingat, dan relevan. Ekstensi terbaik: .com, .id, atau .co. Cek ketersediaan di registrar seperti Niagahoster, Namecheap, atau GoDaddy.

 

2. Beli Hosting yang Tepat

  • Shared Hosting → Murah, cocok untuk pemula.
  • Cloud Hosting → Lebih stabil, bisa di-scale.
  • Managed WordPress Hosting → Jika pakai WordPress, lebih otomatis.

 

3. Install Platform & Pilih Tema
Untuk WordPress, bisa diinstal via Softaculous (jika hosting mendukung). Pilih tema yang responsive, mobile-friendly, dan sesuai niche.

 

4. Desain Layout & Tambahkan Konten
Atur navigasi intuitif (menu utama, footer). Buat halaman wajib: Home, About, Kontak, Blog/Layanan. Konten harus orisinal, informatif, dan enak dibaca.


Tips Optimasi Website: Kecepatan, SEO, dan UX/UI

Website sudah jadi? Jangan berhenti di situ! Optimasi diperlukan agar lebih efektif:

1. Tingkatkan Kecepatan Loading

  • Kompres gambar (TinyPNG, ShortPixel).
  • Gunakan caching plugin (WP Rocket, W3 Total Cache).
  • Pilih hosting cepat (SSD, server lokal Indonesia).

 

2. Optimasi SEO Dasar

  • Riset keyword (Google Keyword Planner, Ubersuggest).
  • Gunakan heading (H1, H2, H3) dengan struktur jelas.
  • Pasang Yoast SEO (WordPress) untuk bantu on-page optimization.

 

3. Perbaiki UX/UI

  • Pastikan mobile-friendly (tes di Google Mobile-Friendly Test).
  • Gunakan warna & font yang konsisten.
  • Hindari pop-up mengganggu yang meningkatkan bounce rate.

 

4. Tambahkan Call-to-Action (CTA) yang Jelas
Tombol "Hubungi Kami", "Beli Sekarang", atau "Daftar Newsletter" harus mencolok. Arahkan pengunjung ke tujuan utama website.


Kesimpulan: Bangun, Optimasi, dan Terus Berkembang

Membuat website ibarat membangun rumah. Butuh fondasi kuat (hosting, domain), desain yang nyaman (tema, layout), dan perawatan rutin (optimasi SEO, kecepatan*). Mulailah dengan platform sesuai skill, lalu pelajari perlahan. Jangan ragu bereksperimen!

 

Dengan konsistensi, website pemula pun bisa tumbuh menjadi aset digital yang powerful. Sekarang, giliran Anda untuk action—website apa yang akan Anda buat hari ini?


Artikel ini dibuat dengan bantuan AI seperti ChatGPT, Deepseek, dan Google Gemini.

Blog ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa sebagai digital marketer, kita tidak perlu takut dengan kemajuan AI. Sebaliknya, kita bisa bekerja sama dengan teknologi ini untuk meningkatkan keterampilan dan menyusun strategi pemasaran yang lebih efektif dalam menjangkau audiens yang tepat.

 

Follow kami di media sosial untuk informasi terbaru seputar digital marketing!

📌 Instagram: @dgm.solution

Posting Komentar

0Komentar
Posting Komentar (0)